Senin, 02 Juli 2012

sawai negeri wisata


Sawai negeri wisata
latar belakang desa sawai
Desa sawai merupakan sebuah kampung nelayan, kerena sebagian masyrakatnya berfrofesi sebagai nelayan. Desa sawai terletak di daerah teluk, yakni di teluk sawai di kecamatan seram utara, kabupaten maluku tengah. Untuk menuju ke desa sawai sendiri dari kota masohi (ibu kata kabupaten meluku tengah) menempuh jarak perjalanan 170 km dengan waktu tempu kuranh dari 4 jam melalui jalur darat, hal ini menyesuaikan dengan kondisi jalan yang penuh tanjakan
Desa ini memiliki petuanan yang sengat luas merupakan gabungan dari enem daerah pemukiman yaitu sawai sebagai desa rumaolat, basi, openg, dan olong
Desa ini terletak dalam teluk sawai dan menbujur dari arah timur ke barat pada pesisir pantai dengan batas- batas sebagai berikut:
-         Sebelah utara dengan laut seram
-         Sebelah selatan dengan petuanan huaulu
-         Sebelah timur dengan petuanan sawai
-         Sebelah barat dengan petuanan saleman

Disamping batas-batas tersebut diatas, letak desa sawai kearah laut, berhadapan dengan empat pulaunya yang merupakan deretan pulau-pulau yang memanjang dari timur ke barat, yaitu pulau lusaolat, lusahiit, lusaleo, dan lusemanu.
Luaas desa sawai ± 275 km, yang terdiri dari:
-         Lautan 25%
-         Daratan 75%, terbagi pula atas:
Ø Tanah hutan 42%
Ø Tanah pertanian dan tanah perkampunangan 30%
Ø Tanah rawa 2%
Ø Tanah gundul/ barbatu-batu 19%


v Adat istiadat
Adat istiadat mepukan peraturan-peraturan maupun ucapan-ucapan tertentu, dalam perkembangannya telah banyak yang ditinggalkan dan diganti dangan ketentuan-ketentuan bardasarkan agama. Hanyalah yang menarik dan dipertahankan sampai sekarang adalah adat perkawinan dan kesenian atau tarian masyarakat. Adat perkawini yang sampai sekarang masih dipertahankan sangat mempengaruhi tafar hidup masyarakat adalah haulou alapina, walaupun telah ada peraturan khusus tentang perkawinan menurut ajaran agama islam dan kristen.
v Tari tarian
Tarian cakalele adalah tari perang yang diiringi ole tifa dan gong yang menari adalah laki-laki yang mengenakan celana sambil memegang temb ok/ parang dan salawaku.
Tarian kahua, adalah tarian yang dimainkan oleh laki-laki dan perempuan berselang-seling dan saling bergandengan membentuk lingkaran, mengelilingi pemuka-pemuka adat yang menyanyikan lagu-lagu kemenanagn perang diiringi dengan tifa. Menurut sejarahnya tarian ini dilaksanakan, apabila mereka manang dalan peperangan dimana pajamput leliki pulang kamembanksm sebagai kesenain khas daerah.
v Keadaan pemerintaha
Desa atau negeri sawai ini dipimpin oleh sesorang Raja atau Upu Latu. upu latu artinya tuan, sedangkan latu artinya raja. Upu latu berarti tuan. Dari sejarah pemerintahan di desa ini dikenal beberapa soa (marga) yang secara adat setenpat dapat dipili mnjadi raja. Dapa mulanya termasuk suk makarasar,  maka berdasarkan musyawarah untuk mufakat jabatan raja diserahkan kepada soa mukudar yang dalam sejarah dasa ini dikenal dengan lautan salakau yang artinya jabatan raja yang diserahkan, dan penyerahan ini adalah dari soa lapuputi kapada soa mukadar. Adapun soa mukadar ini telah memerintah di desa sawai `ini sejak tahun 1700-1968, dan kini pengangkatan raja mulai dilaksanakan secara demokrasi tanpa ada batasan soa.
v Arsitektur
-         Rumah adat (lumu salaola)
Adalah rumah tau /rumah adat tempat berkumpulnya IPALATU dan ANIALA untuk membicarakan masalah-masalah adat / tempat musyawareh adat ( menampung para  anak dusun dan mara-marga tanah yang ada di negeri sawai).
*       IPALATU : mata rumah / marga tanah di negeri sawai
*       ANIALA  : anak dari negeri sawai
IPALATU : terdiri dari
1.   Musiin : lesyyain (orang pertama)
2.   Ipaenin : malakau dan luma suci
3.   Rumasoreng : latukahuny, latuikini, niharepiti, dan nihulain
4.   Letahiit : kapiten laut

ANIALA : terdiri dari
1.   Aniala titalopun yaitu romah olat
2.   Aniala tapinulun yaitu luaulu/ naulu
3.   Sekinim yaitu hoaulu
4.   Aniala hatamalu yaitu masihulan
5.   Aniala masihilan sendiri
6.   Aniala patahoran yaitu horalle
7.   Aniala silalohun yaitu opin
8.   Aniala tolo sel yaitu hatilung
9.   Aniala tuaparan yaitu warasiwa
10.           Aniala waranuellai yaitu paune
11.           Aniala lusiala yaitu saleman
Sebelah aniala terbeser diatas bertugas untuk menanggung atap/ kinati untuk penetapan rumah adat(luma salaola) dan dalam prosesnya ke sebelah aniala  tersebut yang memasang atap tertama (sintimatanhulun) kemudian di lanjutkan dengan atap umum.
Dan dalam proses pengtapan luma salaola pada zaman dahulu membutuhkan dua kepala manusia atas dinamakan tinahan  dan yang bartugas menganbil dan memasangnya adalah malessy . malessy adalah dari marga musiin/lessyain. Tinahan sendri dipasang diatas rangka atap terakhir. Kini sesuai dengan perkembangan zaman (semenjak masuknya norma agama dan norma hukum), budaya tersebut sudah dihalangkan.
-         Ruang tengah : tempat untuk pembicaraan adat bersama para aniala menyangkut denagn persoalan negari dan juga dipergunakan untuk musyawarah Ipalatu serta keoentingan negeri
-         Kamar pertama : sebelah kiri permohonan dari setiap ipalatu dan aniala kepada datuk- datuk nanak moyang negeri sawai
-         Kamar kadua : tempat peristirahatan orang tau dari aniala jika ada keperluan dengan tua-tau adat da negeri sawai begitupun dengan dua kamar belakang
-         Pintu kiri (barat) : adalah jalur masuk untuk aniala  pertama / aniala atauan dan  bila pada waktunya pergantian atap maka tanggal pertama itulah untuk pembicaraan adat/ hasawali
-         Pintu tengah :adalah jalur masuk untuk ipalatu / marag-marga tanah di negeri sawai dan pada saat bergantian atap di situ pula pembicaraan adat/ hasawali kepada ipa latu
-         Pintu kanan (timur) : adalah jalur masuk untuk umum/ keseluruhan masyarakat dan pembicaraan adat / hasawali kepada masyarakat di tangga sebelah kanan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar